Ya! BIM yang tengah menjadi trend dalam dunia konstruksi saat ini merupakan sebuah metode perencanaan s/d pengendalian proyek konstruksi yang mampu mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam sebuah proses konstruksi dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal tersebut pula yang mendasari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengadopsi BIM sebagai metodologi pendekatan perencanaan dalam pembangunan infrastruktur.
Kick-off Meeting BIM di Lingkungan PUPR
Pada hari Selasa, 23 Januari 2018, Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (Puslitbang KPT), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR menyelenggarakan Kick-off Meeting Tim Terpadu Penerapan Building Information Modeling (BIM) PUPR. Rapat yang membahas mengenai agenda kerja TIM BIM PUPR tahun 2018 tersebut dipimpin oleh Kepala Puslitbang KPT, Rezeki Peranginangin. Turut hadir pula Kepala Bidang Kajian Kebijakan dan Kerjasama, FX. Hermawan Kusumartono, BIM Manager PT. PP (Persero) Tbk. Arief Rahman, serta anggota Tim BIM PUPR yang merupakan perwakilan dari Ditjen Bina Konstruksi, Puslitbang Jalan dan Jembatan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Puslitbang Sumber Daya Air serta Balai Litbang Penerapan Teknologi di lingkungan Puslitbang KPT dan Institut BIM Indonesia.
Dalam rapat tersebut Rezeki mengatakan “Penerapan BIM merupakan amanat dari Bapak Menteri PUPR. Goal besarnya adalah menerapkan BIM pada proyek infrastruktur milik UNOR hingga ke seluruh Indonesia”. Ia pun menambahkan “Balitbang akan terus berkolaborasi dengan Ditjen Bina Konstruksi karena sudah memiliki banyak relasi dengan Penyedia Jasa. Harapannya nanti seluruh Penyedia Jasa yang dibina oleh Ditjen Bina Konstruksi sudah mampu menerapkan BIM”.
Sebagai pendukung dalam upaya penerapan BIM di lingkungan Kementerian PUPR, Institut BIM Indonesia berperan aktif dalam memberikan pemahaman, pendampingan dalam penyusunan roadmap, hingga pembekalan teknis software BIM. “Tahun lalu kami menyiapkan konsep roadmap BIM untuk membantu menerapkan BIM pada skala Nasional. Beberapa yang disiapkan adalah standard dan protocol BIM Nasional, standar implementasi BIM, dan standar kompetensi. Nanti kita akan diskusi lebih lanjut, prioritas penerapan BIM di Kementerian PUPR akan mulai dari mana”. jelas Aswin Indraprasta dari Institut BIM Indonesia.
Senada dengan Aswin, Arief Rahman sebagai BIM Manager yang sudah berpengalaman menerapkan BIM dalam berbagai proyek PT. PP (Persero) Tbk menerangkan “Pengenalan BIM akan membawa kita ke arah kemudahan identifikasi risiko pembangunan. Esensi dari BIM adalah geometri bangunan/proyek infrastruktur yang ditambahkan data dan informasi sehingga menjadikannya sebagai smart object. Fungsi BIM tidak hanya desain, tetapi juga bisa membuat virtual mock-up. Dengan BIM, metode konstruksi bisa dilakukan pada saat pra-design, sehingga mempercepat proses konstruksi itu sendiri”.
Arief menambahkan,“ Di ASEAN, Indonesia masih jauh ketinggalan, Singapura sudah punya guide untuk Virtual Design Construction (VDC). Roadmap BIM mereka sudah disusun untuk periode 2010-2020”.
Trimble Solution sebagai salah satu penyedia Software BIM juga menjelaskan, “ fokus kita untuk jangka panjang adalah memberikan pembekalan ke dunia pendidikan, karena kita sedikit tertinggal. Di Filipina, konsep BIM sudah masuk kedalam kurikulum S1 sejak 90-an, sehingga tenaga ahli lebih siap. Bahkan banyak tenaga dari sana yang handle proyek dari Middle East”.
Kick-off Meeting BIM berlangsung sangat menarik, rapat ditutup dengan mengagendakan rencana aksi penerapan BIM di Kementerian PUPR pada tahun 2018. Diharapkan dengan adanya teknologi seperti BIM dapat menjadikan dunia konstruksi Indonesia menjadi lebih produktif dan efisien sehingga diharapkan Indonesia bisa memiliki nilai kompetitif untuk bersaing baik level regional maupun internasional. (NA)
Sumber: Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi