Konstruksi Indonesia 2019 : Rantai Pasok Mendukung Konstruksi Digital06 November 2019 | Dibaca 2394 kali

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan berbagai pihak terkait menyelenggarakan pameran Konstruksi Indonesia 2019 yang ke-17. Perhelatan akbar ini diselenggarakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada tanggal 6 November – 8 November 2019. Pameran ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi para pengusaha dari seluruh rantai pasokan konstruksi untuk mengakses pasar lokal dan langsung terhubung dengan pembeli utama di lingkungan profesional. Salah satu pameran yang diselenggarakan dalam acara Konstruksi Indonesia (KI) ini adalah pameran alat berat konstruksi yang diikuti oleh peserta international diantaranya India, Korea, Malaysia, RRT, Singapura, Taiwan, dan beberapa peserta domestik.

Pameran dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan pembangunan infrastruktur dalam lima tahun ke depan masih menjadi salah satu prioritas nasional, ditambah dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. Diungkapkan Presiden, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran total pembangunan infrastruktur sekitar Rp 430 triliun pada 2020 atau naik dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 420 triliun. Untuk mendukung hal tersebut, menurut Presiden diperlukan kesiapan seluruh komponen rantai pasok industri konstruksi  yang terdiri dari sumber pendanaan, sumber daya manusia (SDM), peralatan dan material, serta teknologi konstruksi.

Kementerian PUPR juga turut berpartisipasi dengan membuka stan dimana semua Direktorat Jenderal dan Badan di lingkungan Kementerian PUPR turut memamerkan pencapaian Infrastruktur selama ini dan beberapa teknologi hasil litbang. Tidak hanya itu, Biro Komunikasi Publik (Birkompu) juga mengadakan acara mini Talk Show dengan para mahasiswa dan pengunjung pameran. Terkait dengan tema Industri 4.0, Adji Krisbandono, Kepala Sub Bidang Penyiapan Kebijkan dan Vicky Agustina dari Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan teknologi memaparkan pengetahuan dasar tentang Building Information Modelling yang diharapkan kedepannya mahasiswa menjadi lebih aware dan siap ketika dihadapkan dengan metodologi ini di dunia kerja. Sama seperti di setiap kesempatan pameran, Balitbang memperagakan bagaimana output dari BIM model ini digunakan di lapangan dengan bantuan perangkat Virtual Reality. Dengan seringnya diadakan event seperti ini, mahasiswa dan praktisi konstruksi diharapkan bisa mendapatkan informasi terbaru terkait proyek infrastruktur dan pengembangan teknologi di Kementerian PUPR (vq).