Seperti yang kita ketahui
bersama, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu sektor yang diandalkan
oleh Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan daya saing negara kita. Dalam
Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 target pembangunan yang harus dicapai,
antara lain: pembangunan 2.650 km jalan baru, 1.000 km jalan tol, 30 km
jembatan baru, 65 waduk, 1 juta hektar jaringan irigasi baru, 3 juta hektar
rehabilitasi jaringan 3 irigasi, 100% akses air minum dan sanitasi layak, 0%
kawasan permukiman kumuh di perkotaan, serta program sejuta rumah yang layak
huni dan terjangkau.
Dengan banyaknya target yang
harus dicapai tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono senantiasa mendorong
untuk menggunakan terobosan-terobosan, salah satunya adalah penerapan hasil
riset dan teknologi. Terkait poin tersebut, juga telah diamanatkan dalam UU No.
2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pada Pasal 5 Ayat (5), bahwa “Pemerintah
Pusat memiliki kewenangan mengembangkan standar material dan peralatan
konstruksi, serta inovasi teknologi konstruksi”.
Mukadimah di atas merupakan
penjelasan yang diungkapkan oleh Sekretaris Balitbang Herry Vaza dalam acara
Indonesia BIM Pioneer 2019 yang digagas oleh Trimble Solutions di Jakarta
(4/3). Selain hal di atas, Herry juga memberikan update mengenai apa yang telah dikerjakan oleh Kementerian PUPR
dalam rangka mengimplementasikann BIM pada proyek infrastruktur di Indonesia.
“Saat ini, beberapa langkah awal
yang telah kami lakukan antara lain: membuat pilot project, meningkatan
kapasitas bagi para penyedia jasa, membangun instrumen untuk knowledge management melalui Panduan
Adopsi BIM, pembuatan Website BIM PUPR, dan Aplikasi SIBIMA Konstruksi,
pelaksanaan ujicoba diklat BIM, serta review
Roadmap Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian PUPR untuk
mengantisipasi melonjaknya kebutuhan storage
dan penyiapan cloud system,” tandas
Herry.
“Dalam waktu dekat, kami akan
terus mengkonsolidasikan resources
yang ada, baik di internal Kementerian PUPR, maupun mitra kerja, untuk lebih
mengakselerasi lagi penerapan BIM di Kementerian PUPR, hingga pada akhirnya
mentransformasi industri konstruksi Indonesia menjadi berbasis teknologi
digital,” tutup Herry.
Perwakilan dari Trimble Solutions
Corporation, Jari Heino selaku General Manager, juga mengungkapkan harapannya
terkait implementasi BIM.
“Banyak perbaikan yang bisa kita
lakukan di dunia konstruksi Indonesia. Kami memiliki reputasi global dan siap
turut serta dalam pengembangan konstruksi di negeri ini. Data yang akurat
menjadi kata kunci agar BIM bisa diterapkan secara maksimal di Indonesia. Oleh
karena itu, kami sangat berharap dan sangat mengapresiasi terhadap segala yang
telah dilakukan oleh Kementerian PUPR,” ujar Jari.
Selain didaulat memberikan speech,
Kementerian PUPR melalui Balitbang dan Ditjen Bina Konstruksi juga dinobatkan
sebagai penerima penghargaan BIM Pioneer karena telah turut mendukung
penerapan BIM di Indonesia melalui berbagai kebijakan yang telah ditelurkan.
Pada kesempatan tersebut, Balitbang diwakili oleh FX. Hermawan Kusumartono (Kepala Bidang
Kajian Kebijakan dan Kerja Sama, Puslitbang KPT) dan Cakra Nagara (Kepala Balai
Penerapan Teknologi Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi).
Ajie Pamadaraji, Country Manager
Trimble Representative Office Indonesia, memberikan penghargaan yang sangat
besar terhadap Kementerian PUPR atas segala kegiatan dan kebijakan yang telah
dihasilkan.
Acara yang berlangsung di SQ Dome
Jakarta Selatan tersebut juga menandai dibukanya pembukaan kantor representasi
Trimble Solutions di Indonesia. Terkait hal tersebut, harus dianggap sebagai
langkah yang baik untuk berlari bersama-sama mengakselerasi target pembangunan
infrastruktur, sekaligus menjadi bagian dari proses transformasi konstruksi
guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan kompetitif. (gal)