Building Information Modeling (BIM) merupakan
representasi dari disrupsi teknologi di dalam dunia infrastruktur. Perencanaan
yang konvensional kini telah siap untuk digantikan dengan perencanaan berbasis
teknologi informasi. Dengan informasi yang detail dan menyeluruh, para insinyur
bisa mendapatkan kemudahan dalam fase perencanaan facility management. Sesungguhnya, tak hanya perencanaan, BIM juga
bisa memberikan manfaat hingga fase Prinsip efektif dan efisien akan bisa
tergapai apabila BIM bisa diterapkan pada pembangunan infrastruktur.
Terkait dengan perkembangan BIM yang semakin
masif belakangan ini, dibutuhkan peningkatan SDM yang dimiliki oleh Kementerian
PUPR. Untuk itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui
Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi melaksanakan kegiatan “Uji Coba
Pelatihan Perencanaan Konstruksi dengan Teknologi BIM” di Surabaya sejak 21-28
Februari 2019. Uji coba diklat ini diharapkan dapat menghimpun masukan-masukan
terkait kurikulum maupun jalannya diklat sebelum nantinya diserahkan kepada
diklat reguler yang dimiliki oleh BPSDM.
Uji coba pelatihan dibuka oleh Kepala Pusdiklat
SDA dan Konstruksi Yudha Mediawan. Pada pembukaannya Yudha mengungkapkan bahwa
BIM jelas penting untuk menjawab tantangan infrastruktur di era industri 4.0
ini.
“Meski BIM tergolong baru pada Kementerian
PUPR, kami harapkan uji coba diklat ini bisa berlangsung dengan baik dan
memunculkan banyak ide-ide perbaikan sebelum dijadikan diklat yang bersifat
reguler. Untuk mendukung output yang baik, pada diklat ini kami mengundang
praktisi dan expert yang telah terlibat di implementasi BIM seperti Balitbang,
Institut BIM Indonesia maupun ITS Surabaya,” ujar Yudha.
Pada kesempatan tersebut, Tim BIM PUPR berkesempatan berkontribusi dengan mengirimkan perwakilannya untuk sharing informasi mengenai BIM. Adji
Krisbandono dan Galih Primanda dari Balitbang PUPR membawakan materi mengenai proses bisnis serta kebijakan yang sedang dikejar
oleh Tim BIM PUPR untuk menyegerakan implementasi BIM pada proyek PUPR.
“Apresiasi sangat besar kepada BPSDM atas
terselenggaranya uji coba diklat ini. Kami menganggap ini sebagai salah satu milestone dalam perjalanan Tim BIM PUPR.
Setelah ini, kami akan terus mengawal perihal kebijakan implementasi BIM ini.
Harapan kami, dari peserta diklat ini bisa memiliki kemampuan untuk membaca dan
analisis data mengenai BIM pada proyek yang kelak mereka pegang”, tandas Adji.
Hal yang juga penting
untuk dibahas tentang apakah kelak pada struktur proyek PUPR akan ada ahli BIM atau
skill set-nya saja yang melekat dalam
orang-orang di satker. Mengenai hal ini, Adji mengatakan bahwa hal tersebut
masih akan didiskusikan lebih lanjut. Hal ini sangat krusial karena berkaitan
dengan jenjang karier seorang ASN. Opsi yang ada ialah menjadikan BIM sebagai kompetensi
yang harus dimiliki oleh tim proyek, sedangkan opsi lain adalah memunculkan jabatan
fungsional baru tentang BIM. Konsekuensinya jabatan fungsional tadi akan
mendapat peningkatan kompetensi secara gradual, mulai dari ahli muda, pertama
hingga utama.
Selain dari Balitbang PUPR, tim pengajar juga
terdiri dari ITS dan Institut BIM Indonesia (iBIMi). Kharis Alfi, Ketua iBIMi
juga akan memberikan paparan dan materi training terkait BIM, diantaranya
adalah prinsip dasar BIM, Penerapan BIM Execution Plan, Pemodelan 3D-7D, workflow implementasi BIM, hingga pada
studi kasus yang akan mengambil contoh pembangunan infrastruktur bidang PUPR.
(gal)