Sektor jalan merupakan salah satu
unsur penting dalam pembangunan negeri ini. Konektivitas menjadi prioritas agar
setiap daerah di negeri ini bisa tersambung. Distribusi barang yang mulus,
hingga mobilitas penduduk menjadi harapan utama yang dituju dari kemantapan konektivitas
ini. Pentingnya untuk menyambungkan satu daerah ke daerah yang lainnya juga
menuntut kita untuk bisa menyelesaikan pembangunan jalan dengan cara-cara yang
inovatif.
Salah satu inovasi pembangunan
infrastruktur adalah dengan BIM. Mengaitkan BIM dengan sektor jalan juga bukan
hal yang asing. Pembangunan tol Manado-Bitung yang akan rampung pada tahun 2019
ini memanfaatkan BIM pada beberapa ruasnya. Bergeser sedikit dari jalan, namun
masih berkaitan dengan sektor Bina Marga, pembangunan jembatan Teluk Kendari
pun telah mengimplementasikan BIM pada fase-fase pembangunannya.
Dalam rangka sosialisasi BIM ke
daerah, Tim Sekretariat BIM PUPR melakukan pengenalan BIM kepada rekan-rekan di
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara. Acara yang
berlangsung pada Kamis (24/1) tersebut dihadiri oleh para Kepala UPT Dinas Bina
Marga dan Bina Konstruksi Sumut. Pada acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas
BMBK , Tim Sekretariat BIM PUPR yang diwakili oleh Adji Krisbandono mengenalkan
BIM sebagai inovasi yang mampu memudahkan rekan-rekan di daerah dalam membangun
infrastruktur.
Pada paparannya, Adji
mengungkapkan bahwa kita tengah masuk ke era disruptive technology. Medio
April 2018, Presiden Jokowi meluncurkan Roadmap Revolusi Industri Indonesia 4.0.
Inisiatif tersebut muncul sebagai respon atas tren masa kini yang
menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi dan kolaborasi data dalam proses
industri yang lebih efisien dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
Berbicara tentang BIM dan segala
fiturnya, diharapkan mampu mendukung perkembangan Indonesia 4.0 tersebut. Momen
ini merupakah saat yang tepat untuk menerapkan BIM pada pengembangan
infrastruktur. Hal tersebut berarti mau tidak mau ke depannya kita akan sangat
akrab dengan hal-hal yang sifatnya digital dan penuh otomasi di berbagai sektor
infrastruktur.
“Begitu juga dengan pembangunan
infrastruktur. Kita perlu untuk meningkatkan awareness kita terkait perkembangan teknologi untuk mendukung
pembangunan. Salah satu perkembangan yang patut kita perhatikan tentunya adalah
BIM ini. Pada intinya BIM memudahkan kita dalam semua lini pembangunan
infrastruktur, mulai dari fase perencanaan hingga ke fase konstruksi selesai
seperti misalnya fase facility management
sebuah infrastruktur. Selain itu, efisiensi proyek juga menjadi keunggulan
yang ditawarkan oleh BIM. Tingkat waste material
sebuah pekerjaan pembangunan bisa ditekan sedemikian mungkin. Kemungkinan rework proyek juga bisa diminimalkan
sedemikian rupa.”
“Kami dari Kementerian PUPR siap
mendukung dari segi regulasi. Selain juga memahirkan aparatur kami sendiri,
kami juga akan mencoba menciptakan situasi industry BIM yang sehat dan
bersaing. Salah satu yang kami akan lakukan adalah mengeluarkan aturan mengenai
pemanfaatan IT dalam proses konstruksi, baik itu dalam delivery maupun approval.
Proses lelang, perizinan, dll. harus dilakukan secara online. Kemudian, kami akan menyediakan platform digital yang bisa diakses baik itu oleh owner maupun kontraktor. Kapasitas dan
keamanan akan menjadi kunci keberhasilan digital
platform ini. Selanjutnya, kami juga akan memasukkan komponen BIM yang
telah distandardisasi ke dalam katalog konstruksi. Hal ini perlu dikerjakan
bersama dengan Kementerian Perindustrian. Dan yang terakhir, kebijakan kami
akan mengatur agar kontraktor dan konsultan diberikan kebebasan untuk
menggunakan software BIM yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tidak ada
software BIM yang secara spesifik diistimewakan.” tandas Adji.
Dari kegiatan sosialisasi ini,
diharapkan rekan-rekan yang hadir dari UPT Dinas Bina Marga dan Bina KOnstruksi
Provinsi Sumatera Utara mendapatkan informasi yang tergolong baru bagi mereka
ini, serta ke depannya mereka bisa lebih siap dan sanggup melaksanakan BIM
ketika kebijakan mengenai hal tersebut telah diterapkan. (gal)